Kesemutan menjadi kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja. Durasinya juga beragam, bisa berangsur menghilang atau bersifat sementara, tetapi bisa juga terjadi dalam waktu lama.
Lengan yang tertindih kepala atau duduk terlalu lama menjadi contoh kesemutan yang sifatnya sementara. Rasa kesemutan muncul ketika ada bagian tubuh yang mendapatkan tekanan dalam waktu lama, sehingga aliran darah ke saraf di area tersebut menjadi terhambat.
Kesemutan akan hilang begitu kamu tekanan pada bagian tubuh tersebut berkurang. Dengan demikian, darah dapat mengalir kembali dengan lancar. Selain itu, kesemutan sementara juga bisa terjadi karena penyakit Raynaud.
Masalah kesehatan ini akan menyebabkan pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari tangan dan kaki terganggu. Pengidap penyakit Raynaud akan merasakan kesemutan ketika sedang stres, cemas, atau berada di dalam ruangan bersuhu dingin.
Penyakit dengan Gejala Kesemutan
Waspada jika kesemutan yang kamu alami tidak kunjung membaik atau terjadi pada waktu yang lama. Sebab, bisa jadi hal tersebut adalah gejala dari suatu masalah gangguan kesehatan.
Berikut ini beberapa jenis penyakit yang ditandai dengan kesemutan:
Stroke
Kesemutan dapat menjadi pertanda kondisi stroke ringan. gejala tersebut muncul karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, sehingga mengakibatkan kerusakan saraf setempat.
Penyakit Jantung
Komplikasi jantung dapat menyebabkan kesemutan. Ketika pengidap penyakit jantung menjalani operasi pemasangan klep, bukan tidak mungkin terdapat bekuan darah yang menempel. Selanjutnya, bekuan darah akan terbawa bersama aliran darah menuju ke otak, sehingga menyebabkan penyumbatan pada otak.
Jika bagian yang mengalami penyumbatan adalah area yang berfungsi untuk mengatur sistem sensorik, maka pengidap akan merasakan sensasi kesemutan hanya pada satu sisi tubuh. Namun, jika bagian tubuh yang mengatur sistem motorik juga mengalami penyumbatan, maka kesemutan bisa disertai kelumpuhan.
Saraf Terjepit
Saraf terjepit juga bisa memicu kesemutan pada bagian leher, punggung, tangan, hingga kaki. Masalah kesehatan ini bisa terjadi karena cedera, postur tubuh yang tidak tepat, dan peradangan pada sendi.
Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang terdapat di leher memiliki fungsi untuk menghasilkan hormon yang tugasnya mengatur metabolisme tubuh. Nah, tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme bisa terjadi saat kelenjar tersebut memproduksi terlalu sedikit hormon.
Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan yang terjadi pada pembuluh darah. Kondisi ini mengakibatkan perubahan pada dinding pembuluh darah yang berujung pada gangguan aliran darah, sehingga memicu berbagai gejala, salah satunya kesemutan.
Gangguan Ginjal Kronis
Gangguan ginjal kronis terjadi secara perlahan. Umumnya, gejala muncul saat penyakit sudah memasuki stadium yang parah. Sering kesemutan menjadi salah satu gejala yang kerap dialami oleh pengidap penyakit ginjal kronis. Biasanya, kesemutan diikuti munculnya berbagai gejala lain, seperti penurunan berat badan, anemia, mual, muntah, dan nyeri otot.